Inilah pengalaman pertama saya ziarah ke Banten walaupun sering main ke Banten tapi inilah yang pertama kalinya ziarah, cukup fantastic and mengesankan. Saya ikut ziarah bersama rombongan majlis ta’lim Kp. Cijujung Cibungbulang – Bogor dengan menggunakan Bus, berangkat dari rumah jam 18.30 yang semula dijadwalkan jam 16.00 hal ini dikarenakan ada kesalahan teknis dari sopir bus. Sampai ketempat tujuan sekitar jam 22.00.
Adapun tujuan tempat ziarah :
- Sultan Maulana Yusuf (Serang-Banten)
- Sultan Maulana Hasanudin
- Syeh Muhammad B. Abdurahman a.r (wafat ± 1550 M/958 H Gn. Santri – Banten)
- Syeh Asnawi B. H. Abdul Rohman (wafat 1937 M Caringin Labuan-Banten)
- Syeh Daud B. Sohib
- Syeh Maulana Mansyur (Cikadueun Pandeglang-Banten)
Dari semua tempat ziarah tsb. Yang paling mengesankan dan cukup melelahkan yaitu tempat tujuan no.3 karena tempat ini berada diatas gn. Santri, saya dan rombongan harus mendaki gunung yang lumayan cukup tinggi.
Waduuuuuu…hhh ternyata ziarah lebih bermakna dari pada sekedar rekreasi, selain dapat wawasan tentang islam, pahala juga lho!!! Gak Cuma itu rombongan ziarah pun sempat mampir ke Pantai Anyer-Banten karena lumayan dekat jaraknya dengan tempat tujuan kami. Namun saying dari semua tempat tujuan ziarah banyak sekali pengemis mulai dari anak-anak bahkan sampai yang sudah tua(kake2&nenek2).
Dulu Rasulullah melarang ziarah karena orang-orang terlalu menganggap kuburan dan benda-benda itu keramat. Adapun hikmah dari ziarah ini:
Ø Mengingat mati ( pasti kita semua akan mati
Ø Cinta akhirat daripada dunia
Ø Mendoakan ahli kubur
Apalagi seperti para wali Allah ini, mereka sangat besar jasanya dalam penyebaran ajaran islam dan membela bangsa ini.
Ada yang perlu diperhatikan untuk menyelamatkan kita dari siksa neraka/kubur
Memiliki akidah yang baik( tidak syirik karena syirik merupakan dosa besar )
Beramal soleh dan ikhlas
Berakhlak mulia kepada Allah dan sesama makhluk.
bagi anda yang sudah pernah ziarah tolong kirimkan pengalaman anda dikomentar web ini!!
assalamualaikum,
betul memang ziarah dpat membuat kita akan mati, sekaligus juga mendo’akan yang telah dipanggil oleh Alloh lebih dulu dari kita.
Yang saya sayangkan dan patut kita sayangkan adalah, hampir semua mayoritas yang pergi ziarah kubur adalah orang yang ngalap berkah dari kubur itu sendiri, walaupun mereka banyak beralasan meminta tetap kepada Alloh hanya perantara nya adalah kuburan wali, ulama besar dan entah apa lagi titelnya.. sehingga dikhawatirkan terkena syirik. Padahal orang yang mati tidak memberikan manfaat apa-apa bagi yang masih hidup.
wassalamualaikum.
ziarah ke makam orang biasa ajah…
assalamualaikum,
betul memang ziarah dpat membuat kita akan mati, sekaligus juga mendo’akan yang telah dipanggil oleh Alloh lebih dulu dari kita.
Yang saya sayangkan dan patut kita sayangkan adalah, hampir semua mayoritas yang pergi ziarah kubur adalah orang yang ngalap berkah dari kubur itu sendiri, walaupun mereka banyak beralasan meminta tetap kepada Alloh hanya perantara nya adalah kuburan wali, ulama besar dan entah apa lagi titelnya.. sehingga dikhawatirkan terkena syirik. Padahal orang yang mati tidak memberikan manfaat apa-apa bagi yang masih hidup.
wassalamualaikum.
Ass,Wr,Wb.
Didalam Al-Quran sudah jelas di surat Al Baqoroh ayat 154 yang artinya kurang lebih ( Para syuhada yang mati di jalan Allah,sebenarnya mereka tidaklah mati hanya kamu tidak mengetahuinya) inti dari firman ini adalah menegsa kalau para Wali,Ulama yang dahulu menyebarkan agama islam dan matinya di jalan Allah sebenarnya mereka tidak mati tapi tilem,ini istilah orang sekarang,,atau menghilang adapun batu yang sekarang sebagai makam itu di kiaskan sebagai ciri tempat dahulu mereka berujlah,,,,aya ini berhubungan dengan hadis yang artinya kurang lebih,,,Perbedaan antara Nabi dan Wali,Syuhada,,,,
bahwa di hadis ini di tegaskan salah satu perbedaan Nabi dan Para suhada adalah
1.Rasulluwloh memberi syafaat setelah hari kiamat sedangkan para syuhada memberi syafaat dari sekarang sampai hari kiamat,,,
Wawlohualam bisawab
kadzabun…
mana haditsnya? antum hanya menunjukkan kata-kata antum.
ati-ati berdusta atas nama Rasulullah shallallahu’alaihiwa sallam. berat!!
dan dari buku tafsir mana antum mendapatkan tafsir QS. Al-Baqarah ayat 154 itu?
dari ahli tafsir siapa???
kadzab antum!!!
semoga yang membaca komen antum mengecek dahulu di tafsir ibnu katsir atau tafsir assa’di, dan mereka tidak mengikuti komen antum.
ana khawatir jika banyak yang ikut komen antum, tanggungan antum kelak akan berat di hari pembalasan. hari di mana antum tidak lagi bisa berkilah.